Minggu, 05 Juni 2016

Corak Masyarakat Muslim

Lamongan :
          Menyimak dari perkataan masyarakat asli sana. Jika  dilihat dari asal muasal kata, kenapa diberi nama Penileman, menurut masyarakat sendiri Penileman itu diambil dari kata tilem. Jadi Penileman atau rukyat Ketilem ya pengamatan hilal pada tanggal akhir-akhir bulan yang dilakukan pada waktu menjelang fajar.
Metode rukyat Ketilem merupakan sebuah metode untuk mengetahui kapan jatuhnya awal bulan khususnya awal bulan Ramadhan.
          Menurut Sulamin bahwa rukyat Ketilem atau Penileman selain sebagai metode untuk mengetahui awal bulan Ramadhan juga memiliki sisi mitos. Pada saat Penileman (29 Sya’ban) para nelayan dihimbau untuk tidak bernelayan bahkan bersih-bersih perahu pun tidak dianjurkan pada hari itu. Hal ini dikarenakan kepercayaan para nelayan yang diturunkan secara turun menurun dari sesepuh terdahulu yang mempercayai bahwa barang siapa yang benelayan maka dihari itu akan mendapatkan sebuah kesialan.

Bandung :
Islam mazhab Sunda yang menghasilkan tradisi Islam, mengutip pendapat Sayyed Hossein Nasr adalah perpaduan antara wahyu yang diterima Nabi dalam bentuk Kitab Suci dan bahwa Islam sebagai agama diserap sesuai dengan fitrahnya sendiri dan berhasil mencapai jati dirinya melalui peralihan dan sintesis. Tradisi Islam mencakup semua aspek religi dan percabangannya berdasarkan apa yang dicontohkan oleh para wali. Tradisi Islam ibarat sebuah pohon (QS. Ibrahim, 24). Akarnya berada pada wahyu, dari akar ini tumbuhlah sekian banyak cabang dan ranting. Intinya adalah agama dan getahnya mengandung barakah, kebenaran suci, abadi dan tak tergantikan, kearifan abadi, dan penerapannya yang terus berkesinambungan sesuai dengan kondisi zaman. Tradisi Islam mencakup banyak hal, diantaranya meliputi pengetahuan, cara memandang dunia, nilai, dan jiwa kitab suci (Muhaemin, 2002: 13).
Berdasarkan penjelasan di atas, menunjukan bahwa Islamnya orang Sunda itu tidak berlebihan apabila Islam Sunda dijadikan sebuah mazhab. Dapat dilihat dari beberapa hal menarik yang patut diapresiasi tentang keberagamaan masyarakat Sunda sebelum masuknya Islam ke tatar Sunda. Pertama, adanya kebebasan dalam beragama sehingga orang bebas untuk memilih agama dan sekte menurut keyakinannya masing-masing. Kedua, terjadinya sinkretisme dalam ajaran agama dan kepercayaan, misalkan animisme, hinduisme, budhisme, dan Islam, semua agama tersebut mengalami sinkretisme dalam perjalanan hidup manusia. Ketiga, kedua hal yang disebutkan di atas berlangsung secara damai dan alamiah sehingga tidak pernah terjadi konflik antara penganut agama yang satu dengan penganut agama yang lain (Ekadjati, 2005: 172).

Kebumen :
Janengan: Musik Islam-Jawa
Janengan merupakan salah satu seni tradisi yang tumbuh dan berkembang di Kebumen. Sebagian masyarakat Kebumen menyebutnya dengan shalawat Jamjaneng, sebagian yang lain menyebutnya dengan Janengan. Musik tradisional Islam-Jawa Janengan merupakan perwujudan dari perpaduan tiga unsur tradisi musik, yakni tradisi musik Jawa, dan tradisi musik Islam Timur Tengah (Arab) dan kini telah dikembangkan dengan kombinasi musik Barat seperti Pop. Perpaduan di antara ketiga unsur tradisi musik yang berbeda ini membentuk suatu hasil kreativitas yang unik. Hal ini juga melahirkan nilai-nilai tersendiri, meliputi: nilai-nilai musikal, nilai-nilai kultural, dan nilai-nilai religius. Isi lirik lagu-lagunya yang bertemakan keagamaan Islam dan berisi hal-hal yang berkaitan dengan keimanan, perintah untuk menjalankan syariat Islam dan larangan untuk tidak berbuat dosa dan kesalahan agar umat manusia dapat hidup selamat dan bahagia di dunia dan di akhirat.

0 komentar:

Posting Komentar